Semester 1 Fisika kelas 12 seringkali menjadi gerbang menuju konsep-konsep fisika yang lebih mendalam dan menantang. Materi yang disajikan biasanya mencakup topik-topik fundamental yang akan menjadi dasar pemahaman fisika di jenjang perguruan tinggi. Oleh karena itu, penguasaan materi di semester ini sangat krusial. Artikel ini hadir untuk membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi ulangan semester 1 dengan menyajikan contoh-contoh soal yang representatif beserta pembahasan lengkapnya.
Fokus utama materi Fisika semester 1 kelas 12 umumnya berkisar pada Listrik Dinamis dan Magnet. Kedua topik ini saling berkaitan dan membentuk fondasi penting dalam memahami berbagai fenomena alam dan teknologi modern. Mari kita selami lebih dalam contoh-contoh soal yang mungkin Anda temui.
Bagian 1: Listrik Dinamis
Listrik dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak, yang kita kenal sebagai arus listrik. Topik ini mencakup hukum Ohm, rangkaian seri dan paralel, daya listrik, energi listrik, serta konsep ggl (Gaya Gerak Listrik) dan hambatan dalam.

Contoh Soal 1: Hukum Ohm dan Rangkaian Seri
Sebuah rangkaian listrik terdiri dari sebuah baterai dengan GGL 6 Volt dan hambatan dalam 1 Ohm, dihubungkan secara seri dengan tiga buah resistor masing-masing berhambatan 2 Ohm, 3 Ohm, dan 4 Ohm. Hitunglah:
a. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
b. Tegangan pada masing-masing resistor.
c. Daya listrik yang terdisipasi pada resistor 4 Ohm.
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu menerapkan Hukum Ohm dan konsep rangkaian seri.
a. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian:
Dalam rangkaian seri, hambatan total (R_total) adalah jumlah dari semua hambatan, termasuk hambatan dalam sumber tegangan.
R_total = R_dalam + R1 + R2 + R3
R_total = 1 Ohm + 2 Ohm + 3 Ohm + 4 Ohm
R_total = 10 Ohm
Menurut Hukum Ohm, arus listrik (I) yang mengalir dalam rangkaian adalah perbandingan antara GGL (ε) dengan hambatan total (R_total).
I = ε / R_total
I = 6 Volt / 10 Ohm
I = 0,6 Ampere
b. Tegangan pada masing-masing resistor:
Dalam rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap komponen adalah sama. Kita bisa menggunakan Hukum Ohm (V = I * R) untuk mencari tegangan pada setiap resistor.
-
Tegangan pada resistor 2 Ohm (V1):
V1 = I R1
V1 = 0,6 Ampere 2 Ohm
V1 = 1,2 Volt -
Tegangan pada resistor 3 Ohm (V2):
V2 = I R2
V2 = 0,6 Ampere 3 Ohm
V2 = 1,8 Volt -
Tegangan pada resistor 4 Ohm (V3):
V3 = I R3
V3 = 0,6 Ampere 4 Ohm
V3 = 2,4 Volt
Untuk memeriksa, jumlah tegangan pada setiap resistor ditambah tegangan pada hambatan dalam (V_dalam = I R_dalam = 0,6 A 1 Ω = 0,6 V) seharusnya sama dengan GGL baterai: 1,2 V + 1,8 V + 2,4 V + 0,6 V = 6 V.
c. Daya listrik yang terdisipasi pada resistor 4 Ohm:
Daya listrik (P) dapat dihitung menggunakan rumus P = I² R atau P = V I atau P = V²/R. Kita akan menggunakan P = I² * R.
P3 = I² R3
P3 = (0,6 Ampere)² 4 Ohm
P3 = 0,36 Ampere² * 4 Ohm
P3 = 1,44 Watt
Contoh Soal 2: Rangkaian Paralel dan Hukum Kirchhoff
Perhatikan rangkaian listrik berikut (ilustrasikan rangkaian dengan sumber tegangan 12V, dihubungkan secara paralel dengan dua resistor 6 Ohm dan 3 Ohm, serta sebuah resistor 4 Ohm yang terhubung seri dengan titik percabangan antara kedua resistor paralel tersebut). Tentukan kuat arus yang mengalir pada masing-masing cabang dan arus total yang keluar dari sumber tegangan.
Pembahasan:
Soal ini melibatkan rangkaian paralel dan seri, serta memerlukan penerapan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff).
Pertama, kita hitung hambatan pengganti untuk kedua resistor yang disusun paralel.
1/R_paralel = 1/R1 + 1/R2
1/R_paralel = 1/6 Ohm + 1/3 Ohm
1/R_paralel = (1 + 2) / 6 Ohm
1/R_paralel = 3 / 6 Ohm
R_paralel = 6 Ohm / 3
R_paralel = 2 Ohm
Selanjutnya, hambatan pengganti paralel ini terhubung seri dengan resistor 4 Ohm. Maka, hambatan total rangkaian adalah:
R_total = R_paralel + R3
R_total = 2 Ohm + 4 Ohm
R_total = 6 Ohm
Arus total yang keluar dari sumber tegangan (I_total) dapat dihitung menggunakan Hukum Ohm:
I_total = V / R_total
I_total = 12 Volt / 6 Ohm
I_total = 2 Ampere
Sekarang, kita hitung tegangan pada rangkaian paralel (V_paralel). Tegangan pada rangkaian paralel sama dengan tegangan pada masing-masing cabang paralel. Kita bisa menghitungnya dengan mengalikan arus total dengan hambatan pengganti paralel, atau dengan melihat bahwa resistor 4 Ohm terhubung seri dengan sumber tegangan 12V.
Mari kita hitung tegangan pada resistor 4 Ohm terlebih dahulu:
V3 = I_total R3
V3 = 2 Ampere 4 Ohm
V3 = 8 Volt
Tegangan pada rangkaian paralel (V_paralel) adalah selisih antara tegangan sumber dengan tegangan pada resistor 4 Ohm:
V_paralel = V_sumber – V3
V_paralel = 12 Volt – 8 Volt
V_paralel = 4 Volt
Kini kita bisa menghitung arus yang mengalir pada masing-masing cabang paralel:
-
Arus pada resistor 6 Ohm (I1):
I1 = V_paralel / R1
I1 = 4 Volt / 6 Ohm
I1 = 2/3 Ampere ≈ 0,67 Ampere -
Arus pada resistor 3 Ohm (I2):
I2 = V_paralel / R2
I2 = 4 Volt / 3 Ohm
I2 = 4/3 Ampere ≈ 1,33 Ampere
Untuk memverifikasi, jumlah arus pada kedua cabang paralel seharusnya sama dengan arus total yang mengalir ke titik percabangan tersebut, yaitu arus total:
I1 + I2 = 2/3 A + 4/3 A = 6/3 A = 2 Ampere. Ini sesuai dengan I_total.
Bagian 2: Magnet
Magnetisme adalah cabang fisika yang mempelajari tentang medan magnet dan gaya magnetik. Topik-topik penting dalam semester 1 kelas 12 meliputi gaya Lorentz, medan magnet di sekitar kawat berarus, solenoida, toroida, dan induksi elektromagnetik (meskipun induksi elektromagnetik seringkali menjadi fokus utama semester 2).
Contoh Soal 3: Gaya Lorentz
Sebuah kawat lurus sepanjang 2 meter dialiri arus listrik sebesar 5 Ampere. Kawat tersebut berada dalam medan magnetik serba sama dengan induksi magnetik sebesar 0,1 Tesla. Jika arah arus tegak lurus dengan arah medan magnet, berapakah besar gaya Lorentz yang dialami kawat?
Pembahasan:
Gaya Lorentz (F) yang dialami oleh kawat berarus dalam medan magnetik dapat dihitung menggunakan rumus:
F = B I L * sin(θ)
Di mana:
- B = induksi magnetik (Tesla)
- I = kuat arus listrik (Ampere)
- L = panjang kawat (meter)
- θ = sudut antara arah arus dan arah medan magnet
Dari soal diketahui:
- B = 0,1 Tesla
- I = 5 Ampere
- L = 2 meter
- θ = 90 derajat (karena tegak lurus)
Maka, sin(90°) = 1.
F = 0,1 Tesla 5 Ampere 2 meter sin(90°)
F = 0,1 5 2 1
F = 1 Newton
Jadi, besar gaya Lorentz yang dialami kawat adalah 1 Newton.
Contoh Soal 4: Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus
Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus listrik sebesar 10 Ampere. Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 5 cm dari kawat tersebut. (µ₀ = 4π × 10⁻⁷ T m/A)
Pembahasan:
Besar induksi magnetik (B) di sekitar kawat lurus panjang berarus listrik dihitung menggunakan rumus:
B = (µ₀ I) / (2π r)
Di mana:
- µ₀ = permeabilitas magnetik ruang hampa (4π × 10⁻⁷ T m/A)
- I = kuat arus listrik (Ampere)
- r = jarak dari kawat (meter)
Dari soal diketahui:
- µ₀ = 4π × 10⁻⁷ T m/A
- I = 10 Ampere
- r = 5 cm = 0,05 meter = 5 × 10⁻² meter
Maka, substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
B = (4π × 10⁻⁷ T m/A 10 Ampere) / (2π 5 × 10⁻² meter)
Kita bisa menyederhanakan perhitungan:
B = (4π × 10⁻⁶ T m) / (10π × 10⁻² meter)
B = (4/10) (10⁻⁶ / 10⁻²) Tesla
B = 0,4 10⁻⁴ Tesla
B = 4 × 10⁻⁵ Tesla
Jadi, besar induksi magnetik pada jarak 5 cm dari kawat tersebut adalah 4 × 10⁻⁵ Tesla.
Contoh Soal 5: Medan Magnet pada Solenoida
Sebuah solenoida memiliki panjang 50 cm dan terdiri dari 200 lilitan. Jika solenoida dialiri arus listrik sebesar 2 Ampere, berapakah besar induksi magnetik di pusat solenoida? (µ₀ = 4π × 10⁻⁷ T m/A)
Pembahasan:
Besar induksi magnetik (B) di pusat solenoida dihitung menggunakan rumus:
B = (µ₀ N I) / L
Di mana:
- µ₀ = permeabilitas magnetik ruang hampa (4π × 10⁻⁷ T m/A)
- N = jumlah lilitan
- I = kuat arus listrik (Ampere)
- L = panjang solenoida (meter)
Dari soal diketahui:
- µ₀ = 4π × 10⁻⁷ T m/A
- N = 200 lilitan
- I = 2 Ampere
- L = 50 cm = 0,5 meter = 5 × 10⁻¹ meter
Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
B = (4π × 10⁻⁷ T m/A 200 2 Ampere) / 0,5 meter
B = (4π × 10⁻⁷ * 400) / 0,5 Tesla
B = (1600π × 10⁻⁷) / 0,5 Tesla
B = 3200π × 10⁻⁷ Tesla
B = 3,2π × 10⁻⁴ Tesla
Jika kita ingin nilai numerik, kita gunakan π ≈ 3,14:
B ≈ 3,2 * 3,14 × 10⁻⁴ Tesla
B ≈ 10,048 × 10⁻⁴ Tesla
B ≈ 1,0048 × 10⁻³ Tesla
Jadi, besar induksi magnetik di pusat solenoida adalah 3,2π × 10⁻⁴ Tesla atau sekitar 1,0048 × 10⁻³ Tesla.
Tips Tambahan untuk Persiapan Ulangan:
- Pahami Konsep Dasar: Jangan hanya menghafal rumus. Pahami konsep di balik setiap rumus dan bagaimana rumus tersebut diturunkan. Ini akan membantu Anda menganalisis soal yang mungkin dimodifikasi.
- Latihan Soal Beragam: Kerjakan berbagai jenis soal, mulai dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks. Gunakan buku latihan, soal-soal dari guru, atau sumber online terpercaya.
- Perhatikan Satuan: Selalu perhatikan satuan yang digunakan dalam soal dan pastikan Anda mengonversinya ke satuan standar (SI) sebelum melakukan perhitungan.
- Gunakan Vektor: Untuk soal-soal yang melibatkan arah medan magnet atau gaya Lorentz, biasakan diri menggunakan konsep vektor untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
- Buat Catatan Ringkas: Buat ringkasan rumus-rumus penting dan konsep-konsep kunci di setiap bab. Ini akan sangat berguna saat Anda mengulang materi di menit-menit terakhir.
- Diskusikan dengan Teman: Belajar bersama teman dapat membantu Anda melihat sudut pandang yang berbeda dan memperkuat pemahaman.
- Istirahat yang Cukup: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup sebelum ulangan agar otak Anda dapat berfungsi optimal.
Dengan latihan yang konsisten dan pemahaman yang mendalam, Anda pasti dapat menguasai materi Fisika semester 1 kelas 12 dan meraih hasil yang memuaskan dalam ulangan Anda. Selamat belajar!
