Fisika, sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang alam semesta, seringkali dimulai dengan pemahaman tentang gerak. Salah satu konsep dasar yang krusial dalam mempelajari gerak adalah Gerak Lurus Beraturan (GLB). GLB menggambarkan pergerakan suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan yang konstan. Meskipun terdengar sederhana, pemahaman yang kuat tentang GLB menjadi fondasi penting untuk memahami konsep fisika yang lebih kompleks di kemudian hari.
Artikel ini akan membimbing Anda, para siswa kelas X semester 1, melalui berbagai contoh soal GLB yang umum ditemui, lengkap dengan pembahasan mendalam yang mudah dipahami. Kita akan mengupas tuntas rumus-rumus kunci, strategi penyelesaian, dan bahkan beberapa trik yang dapat membantu Anda meraih nilai maksimal dalam ujian.
Apa itu Gerak Lurus Beraturan (GLB)?
Sebelum kita masuk ke contoh soal, mari kita tegaskan kembali definisi GLB. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap. Ini berarti, dalam selang waktu yang sama, benda akan menempuh jarak yang sama pula.

Dalam GLB, ada tiga besaran fisika utama yang saling berkaitan:
- Jarak (s): Total panjang lintasan yang ditempuh oleh benda. Satuannya dalam SI adalah meter (m).
- Kecepatan (v): Perubahan posisi benda per satuan waktu. Karena kecepatannya konstan dalam GLB, maka kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan sesaat. Satuannya dalam SI adalah meter per detik (m/s).
- Waktu (t): Lama berlangsungnya gerak. Satuannya dalam SI adalah detik (s).
Rumus Kunci GLB
Hubungan antara ketiga besaran ini dirangkum dalam rumus fundamental GLB:
v = s / t
Dari rumus ini, kita dapat menurunkan dua rumus lain untuk mencari jarak dan waktu:
- s = v × t (Jarak sama dengan kecepatan dikali waktu)
- t = s / v (Waktu sama dengan jarak dibagi kecepatan)
Selain itu, dalam konteks GLB, kita juga sering berbicara tentang:
- Perpindahan (Δx atau s): Perubahan posisi benda. Dalam GLB, karena lintasan lurus dan arah gerak tidak berubah, perpindahan nilainya sama dengan jarak yang ditempuh.
- Kecepatan Rata-rata (v_rata-rata): Total perpindahan dibagi total waktu. Dalam GLB, kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan sesaat karena kecepatannya konstan.
Contoh Soal dan Pembahasan Mendalam
Mari kita mulai dengan contoh-contoh soal yang bervariasi, mulai dari yang paling dasar hingga yang sedikit lebih menantang.
Soal 1: Menghitung Jarak Tempuh
Sebuah mobil bergerak lurus dengan kecepatan konstan 20 m/s. Berapakah jarak yang ditempuh mobil tersebut dalam waktu 5 detik?
Pembahasan:
Soal ini meminta kita untuk mencari jarak tempuh. Kita memiliki informasi mengenai kecepatan (v) dan waktu (t). Rumus yang tepat untuk digunakan adalah:
s = v × t
Diketahui:
- Kecepatan (v) = 20 m/s
- Waktu (t) = 5 s
Ditanya: Jarak (s)
Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus:
s = 20 m/s × 5 s
s = 100 meter
Jadi, jarak yang ditempuh mobil tersebut adalah 100 meter.
Analisis Tambahan:
Perhatikan satuan. Kecepatan dalam m/s dan waktu dalam detik, sehingga hasil jaraknya dalam meter (m), sesuai dengan satuan SI. Jika satuan yang diberikan berbeda (misalnya kecepatan dalam km/jam dan waktu dalam menit), kita harus melakukan konversi satuan terlebih dahulu agar konsisten.
Soal 2: Menghitung Kecepatan
Sebuah sepeda melaju di jalan lurus sejauh 150 meter dalam waktu 10 detik. Berapakah kecepatan sepeda tersebut?
Pembahasan:
Dalam soal ini, kita diminta untuk menghitung kecepatan. Kita mengetahui jarak (s) dan waktu (t). Rumus yang digunakan adalah:
v = s / t
Diketahui:
- Jarak (s) = 150 meter
- Waktu (t) = 10 detik
Ditanya: Kecepatan (v)
Masukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus:
v = 150 meter / 10 detik
v = 15 m/s
Jadi, kecepatan sepeda tersebut adalah 15 m/s.
Analisis Tambahan:
Hasil kecepatan dalam m/s. Jika soal meminta kecepatan dalam km/jam, kita perlu mengkonversi. Ingat: 1 m/s = 3.6 km/jam. Jadi, 15 m/s = 15 × 3.6 km/jam = 54 km/jam.
Soal 3: Menghitung Waktu Tempuh
Sebuah kereta api bergerak lurus dengan kecepatan 30 m/s. Jika kereta api tersebut menempuh jarak sejauh 600 meter, berapakah waktu yang dibutuhkan?
Pembahasan:
Kali ini, kita perlu mencari waktu tempuh. Kita memiliki data kecepatan (v) dan jarak (s). Rumus yang relevan adalah:
t = s / v
Diketahui:
- Jarak (s) = 600 meter
- Kecepatan (v) = 30 m/s
Ditanya: Waktu (t)
Substitusikan nilai-nilai yang diketahui:
t = 600 meter / 30 m/s
t = 20 detik
Jadi, waktu yang dibutuhkan kereta api tersebut adalah 20 detik.
Analisis Tambahan:
Hasilnya dalam detik. Jika soal meminta waktu dalam menit atau jam, lakukan konversi. 20 detik = 20/60 menit = 1/3 menit.
Soal 4: GLB dengan Konversi Satuan
Sebuah motor melaju di jalan tol dengan kecepatan 72 km/jam. Berapakah jarak yang ditempuh motor tersebut dalam waktu 30 menit?
Pembahasan:
Soal ini sedikit lebih menantang karena melibatkan konversi satuan. Kecepatan diberikan dalam km/jam dan waktu dalam menit, sementara kita biasanya bekerja dengan satuan SI (m/s dan detik) untuk mendapatkan hasil jarak dalam meter.
Langkah 1: Konversi kecepatan dari km/jam ke m/s.
Ingat bahwa 1 km = 1000 m dan 1 jam = 3600 detik.
Jadi, 1 km/jam = 1000 m / 3600 s = 5/18 m/s.
v = 72 km/jam = 72 × (5/18) m/s
v = 4 × 5 m/s
v = 20 m/s
Langkah 2: Konversi waktu dari menit ke detik.
1 menit = 60 detik.
t = 30 menit = 30 × 60 detik
t = 1800 detik
Langkah 3: Hitung jarak menggunakan rumus GLB.
s = v × t
s = 20 m/s × 1800 s
s = 36000 meter
Untuk memberikan gambaran yang lebih baik, kita bisa konversi jarak ini ke kilometer:
36000 meter = 36000 / 1000 km = 36 km.
Jadi, jarak yang ditempuh motor tersebut adalah 36.000 meter atau 36 km.
Analisis Tambahan:
Pentingnya konversi satuan tidak bisa diremehkan. Kesalahan dalam konversi adalah salah satu penyebab umum kesalahan dalam soal fisika. Selalu periksa satuan yang diberikan dan satuan yang diminta untuk hasil akhir.
Soal 5: Memahami Grafik Kecepatan-Waktu dalam GLB
Sebuah benda bergerak lurus dengan grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) seperti gambar di bawah ini (Bayangkan sebuah grafik garis lurus horizontal pada sumbu v, misalnya di v = 10 m/s, yang membentang dari t=0 hingga t=5 detik).
Berdasarkan grafik tersebut, tentukan:
a. Kecepatan benda.
b. Jarak yang ditempuh benda selama 5 detik.
Pembahasan:
Grafik kecepatan-waktu untuk GLB adalah garis lurus horizontal. Ini menunjukkan bahwa kecepatan benda konstan terhadap waktu.
a. Kecepatan benda:
Dari grafik, kita bisa langsung melihat nilai kecepatan pada sumbu vertikal (v). Misalkan pada grafik, garis lurus horizontal berada pada ketinggian 10 m/s.
Maka, kecepatan benda adalah 10 m/s.
b. Jarak yang ditempuh benda selama 5 detik:
Dalam grafik kecepatan-waktu, luas area di bawah kurva merepresentasikan jarak yang ditempuh. Dalam kasus GLB, area ini membentuk persegi panjang.
Lebar persegi panjang adalah selang waktu (t) dan tinggi persegi panjang adalah kecepatan (v).
Lebar (t) = 5 detik
Tinggi (v) = 10 m/s
Luas = lebar × tinggi = t × v = s
s = 5 s × 10 m/s
s = 50 meter
Jadi, jarak yang ditempuh benda selama 5 detik adalah 50 meter.
Analisis Tambahan:
Memahami interpretasi grafik adalah keterampilan penting dalam fisika. Grafik kecepatan-waktu sangat berguna untuk memvisualisasikan dan menganalisis gerak. Untuk GLB, grafik ini akan selalu berupa garis lurus horizontal.
Soal 6: Perbandingan Jarak dan Waktu pada Dua Benda
Dua mobil, A dan B, bergerak lurus beraturan. Mobil A bergerak dengan kecepatan 15 m/s, sedangkan mobil B bergerak dengan kecepatan 25 m/s. Jika kedua mobil mulai bergerak pada saat yang sama dari titik yang sama, perbandingan jarak yang ditempuh mobil A dan mobil B setelah waktu t detik adalah…
Pembahasan:
Kita perlu mencari perbandingan jarak yang ditempuh oleh kedua mobil.
Jarak yang ditempuh mobil A (s_A) adalah:
s_A = v_A × t
s_A = 15 m/s × t
Jarak yang ditempuh mobil B (s_B) adalah:
s_B = v_B × t
s_B = 25 m/s × t
Perbandingan jarak s_A dan s_B adalah:
s_A : s_B = (15 × t) : (25 × t)
Karena t ada di kedua sisi perbandingan, kita bisa membaginya:
s_A : s_B = 15 : 25
Perbandingan ini bisa disederhanakan dengan membagi kedua angka dengan faktor persekutuan terbesar mereka, yaitu 5:
s_A : s_B = (15/5) : (25/5)
s_A : s_B = 3 : 5
Jadi, perbandingan jarak yang ditempuh mobil A dan mobil B setelah waktu t detik adalah 3:5.
Analisis Tambahan:
Soal ini menunjukkan bahwa pada waktu yang sama, benda dengan kecepatan lebih tinggi akan menempuh jarak yang lebih jauh. Perbandingan jarak dalam GLB akan selalu sama dengan perbandingan kecepatan mereka, asalkan waktu tempuhnya sama.
Soal 7: Menghitung Jarak Relatif (Opsional, untuk tantangan lebih)
Dua buah mobil, P dan Q, bergerak saling mendekat di jalan lurus yang sama. Mobil P bergerak ke kanan dengan kecepatan 20 m/s, dan mobil Q bergerak ke kiri dengan kecepatan 30 m/s. Pada awal pengamatan, jarak antara kedua mobil adalah 500 meter. Berapakah waktu yang dibutuhkan kedua mobil untuk bertemu?
Pembahasan:
Soal ini melibatkan konsep kecepatan relatif, meskipun dasarnya tetap GLB. Karena kedua mobil bergerak saling mendekat, kecepatan efektif pertemuan mereka adalah jumlah dari kecepatan masing-masing.
Kecepatan relatif (v_rel) = kecepatan P + kecepatan Q
v_rel = 20 m/s + 30 m/s
v_rel = 50 m/s
Jarak yang harus ditempuh agar bertemu adalah jarak awal antara mereka, yaitu 500 meter. Kita bisa menggunakan rumus GLB untuk mencari waktu:
t = s / v_rel
t = 500 meter / 50 m/s
t = 10 detik
Jadi, kedua mobil akan bertemu setelah 10 detik.
Analisis Tambahan:
Konsep kecepatan relatif sangat penting ketika menganalisis gerak dua benda yang saling berinteraksi. Jika kedua benda bergerak searah, kecepatan relatifnya adalah selisih kecepatan. Jika bergerak berlawanan arah (saling mendekat atau menjauh), kecepatan relatifnya adalah jumlah kecepatan.
Tips Jitu Menguasai GLB
- Pahami Konsep Dasar: Pastikan Anda benar-benar mengerti arti kecepatan konstan dan lintasan lurus.
- Hafalkan Rumus: Rumus v=s/t, s=vxt, dan t=s/v adalah kunci. Buat catatan kecil atau kartu soal untuk membantu mengingat.
- Perhatikan Satuan: Selalu periksa satuan yang diberikan dan yang diminta. Lakukan konversi dengan teliti.
- Gambar Ilustrasi: Untuk soal yang lebih kompleks, menggambar sketsa sederhana (misalnya arah gerak mobil) dapat sangat membantu memvisualisasikan masalah.
- Identifikasi yang Diketahui dan Ditanya: Sebelum menyelesaikan, tuliskan informasi yang diberikan (diketahui) dan apa yang dicari (ditanya).
- Latihan Berulang: Semakin banyak Anda berlatih, semakin terbiasa Anda dengan berbagai variasi soal dan semakin cepat Anda mengenali pola penyelesaiannya.
- Pahami Grafik: Jika ada soal yang melibatkan grafik, luangkan waktu untuk memahami apa yang direpresentasikan oleh setiap sumbu dan bentuk grafik.
Kesimpulan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah batu penjuru dalam studi mekanika. Dengan memahami konsepnya secara mendalam, menguasai rumus-rumusnya, dan berlatih melalui berbagai contoh soal seperti yang telah kita bahas, Anda akan siap menghadapi berbagai tantangan fisika di tingkat selanjutnya. Ingatlah bahwa kunci kesuksesan dalam fisika adalah pemahaman konseptual yang kuat dan latihan yang konsisten. Teruslah berlatih, jangan ragu untuk bertanya, dan nikmati proses belajar fisika!
